Bandrek

Ditulisan sebelumnya aku ada menyinggung sedikit tentang bandrek dan memang selama beberapa minggu belakangan ini aku ketagihan dengan minuman hangat yang satu ini.Walaupun akhirnya jadi merepotkan karena harus bikin sendiri.

Soalnya disini gak ada yang jual, jangankan tempat jual bandrek, waktu aku tanya kebeberapa orang teman “eh tau gak dimana ada warung yang jaul bandrek?” bukan mendapat jawaban malah ditanya balik “bandrek itu apa?”

Yah sudah, mau gak mau sudah terlanjur kepingin -daripada aku gak bisa tidur dan menggigil tengah malam- mending bikin aja sendiri. Meskipun gak tau resepnya dan cara buatnya tapi gak jadi masalah selama masih ada Google, betul?

Hasil penelusuran dengan kata bandrek ternyata bukan cuma ngasih banyak pilihan resep cara membuat bandrek tapi jadi tahu kalau bandrek itu paling populer hanya di dua daerah Bandung (Jawa Barat) dan Medan.

Populer di Bandung itu wajar, sebagai daerah asal bandrek dan kondisi cuacanya juga mendukung untuk menikmati bandrek.

Cuma bandrek populer di Medan agak aneh juga? Padahalkan suhu di Medan sama sekali gak sejuk dan pendatang dari Sunda juga sepertinya gak sebanyak pendatang dari daerah Jawa lainnya. tapi kenapa banyak yang jual dan minum bandrek di Medan?

Sepopuler apa bandrek di Medan? Buat yang belum tahu setiap malam itu hampir dimana-mana pasti ada aja yang jual bandrek, mulai dari warung tenda pinggir jalan sampai yang jualan keliling perumahan dengan sepeda motor.

Jadi kira-kira ada yang tahu kenapa orang Medan itu suka kali minum bandrek?

Aku gak tahu jawabannya, yang aku tahu adalah alasan kenapa aku tiba-tiba jadi kecanduan bandrek. Semuanya gara-gara hujan yang semakin sering turun dan anehnya hujan disekitar rumahku itu turun sekitar Maghrib sampai malam.

Malam-malam, turun hujan, udara dingin jadi kepingin yang hangat-hangat, kopi atau teh sepertnya bukan pilihan yang cocok malam-malam begini, hangatnya cuma sebentar malah meleknya yang lama.

Menatapi tetes hujan terbayang kampung halaman, teringat masa-masa SMA dulu, teringat masa-masa kuliah dulu, terbayang waktu dulu hujan turun duduk berdua dengan sang mantan, terbayang kehangatan…ahaaa…bandrek!!

Itu cerita bandrekku.

Ini resep bandrekku.

  • 700 ml air
  • 2 jempol jahe kupas dan dikeprek
  • 3 batang serai iris
  • 1 sdt lada hitam giling kasar
  • 2 batang kayu manis 5 centian
  • 100 gr gula merah
  • Susu kental manis (kalau mau)
  • Rebus semua bahan -kecuali gula merah dan susu kental- sampai mendidih, kecilkan api masukkan gula merah. Aduk-aduk sampai gula larut biarkan selama lima menit.
  • Saring dan buang bahan-bahan, bandrek siap dinikmati. Mau ditambah dengan susu kental boleh, diminum lagsung juga bisa. Dua-duanya sama enaknya apalagi kalau ada roti kelapa…Medan kali.

Catatan

Sekali lagi terima kasih buat yang dulu sudah mengizinkan aku untuk ikut bantu-bantu di dapur, mengajakku ikut belanja ke pajak, mengajari cara memotong dan mengoreng , mengajari cara menghidupkan kompor.Β 

Terima kasih sudah merawat dan mengajari aku banyak hal dari dulu sampai hari ini.

Terima kasih Mak.

Terima kasih juga buat ibu-ibu yang rajin berkunjung ke RestaurAnn πŸ™‚

Selamat Hari Ibu

Satu tanggapan

  1. Ping-balik: Hari Pertama | RestaurAnn

  2. Kalo nggak bandrek, ya bajigur… Dua-duanya enak diminum pas dingin. Cuma bajigur nggak pake jahe. Bikinnya dari santen dan gula merah, ditambah kolang-kaling. Uenaaaaaak…

  3. Keknya gampang dan tidak memerlukan keahlian khusus selain bahan yang memang harus tersedia.Aku nunggu hujan lagi ah, biar bisa bikin bandrek yang menghangatkan πŸ˜†

    Salam hangat serta jabat erta selalu dari Tabanan

  4. kalau yang sering di Sunda namanya bajigur .. rebusan gula merah dan santan sepertinya tidak pakai jahe (kalaupun ada maka jahenya minimalis) … Itu yang sering lewat di depan rumahku di Bekasi

  5. horeeee akhirnya cerita Ann tentang bandrek muncul juga
    tepat di hari Ibu pula
    berasa dapat hadiah jadinya
    ntar mo dipraktekin, dan semoga bisa tayang di blogku ya hehehe

    makasi Ann, salam buat mamak ya … salam juga buat seninaku itu, selamat hari Ibu dari kami di sini untuk mereka! Semoga sehat selalu πŸ™‚

Tinggalkan komentar