Restoran Samping Rumah

Kira-kira menurut kalian membuka bisnis rumah makan gampang atau tidak ya.

Soalnya akhir-akhir ini aku lihat semakin banyak saja warung dan rumah makan baru di komplek perumahanku belum termasuk yang berjualan dengan menggunakan sepeda motor. Aku pernah menghitung setidaknya ada tiga orang berbeda yang menjual bakso melintas di depan rumah.

Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh juga buatku, karena aku juga jarang makan di luar,ย lebih sering masak sendiri.

Apalagi kalau dilihat dari menu masakannya hampir sama semua dan tidak jauh dari pilihan nasi/mi goreng, ayam lalapan, cap cay, sate, bakso, mie ayam yang begitu dicobain ternyata rasanya tidak lebih enak dari buatan sendiri.

Selain karena rasa, alasan lain yang sering bikin enggan ke warung adalah soal kebersihan.

Kalau hanya sekedar meja dan sendok yang berdebu masih bisa diterima, cukup dengan dilap dengan tisu atau sekalian saja makan dengan tangan, cuma sayangnya ternyata tidak semua warung itu punya wastafel untuk mencuci tangan.

Kalau sudah begini biasanya pemilik warung mengarahkan tamu untuk mencuci tangan di toilet atau di dapur.

Sesuatu yang sebenarnya tidak semestinya dilakukan oleh pemilik warung, karena sama dengan mempertontonkan ‘rahasia’ pribadinya. Tidak menjadi masalah kalau kondisi toilet dan dapurnya bersih tapi kalau kondisinya jauh dari bersih, jangan terlalu berharap kalau tamu akan balik lagi.

Jadi meskipun sekedar warung ya sebaiknya memang ada wastafel atau setidaknya kran air yang disediakan di pojokan supaya pelanggan tidak harus melihat kondisi dapur.

Bicarakan tentang kebiasaan cuci tangan, ada beberapa orang yang sepertinya lebih intent mencuci tangannya setelah makan bukan sebelum makan, mungkin orang seperti ini lebih cendrung mencuci tangan untuk menghilangkan bau sambal daripada menghilangkan bakteri.ย 

Kalau kamu ?

Selamat makanย 

Satu tanggapan

  1. sbenernya saya lebih suka masak sendiri, tapi kadang suka males. hahahaha :mrgreen:
    saya cuci tangan sebelum dan sesudah makan. kalo nggak nemu sumber air, biasanya aku pake hand sanitizer, meski tetep ga afdol kalo ga cuci tangan pake aer dan sabun ๐Ÿ˜€

  2. kebiasaan saya mah…cuci tangan setelah makan…padahal yang benar khan sebelum makan ya bro?? kadang2 suka lupa cuci tangan kalau mau makan karena saking laparnya…:-)

  3. Aku sih biasanya pakai sendok kalau makan tapi kalau makan siang di tempat kerja lebih sering pakai tangan dengan sebelumnya mencuci dulu. Aktifitas ini (makan kapai tangan) aku karena takut terkontaminasi dengan makanan yang mengandung pig ๐Ÿ˜†

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  4. memang benar Ann , kalau masak sendiri pasti kebersihannya terjamin ya.
    kalau bunda ,makan diluar paling lihat2 dulu nomer satu ya kebersihan dan kenyamanan tempatnya, jadi kadang rasa terpinggirkan, padahal sih pinginnya yg ideal, tempatnya bersih,makanan nya juga enak ๐Ÿ™‚
    salam

  5. Lebih suka masak sendiri juga. Biarpun kadang2 rasanya suka aneh. :p Soalnya masakan luar tuh bumbunya terlalu “diada-adakan”. Pake vetsinlah, kaldu bubuklah, dsb.

  6. Saat kerasan di dapur ingin sekali buka warung , tapi melihat tetangga yang udah pernah buka warung kayaknya gampang2 susah,dekat jalan raya bukan jaminan lahan bagus buat buka usaha, buktinya tetangga saya buka dan tutup tidak lebih dr 2 taon

  7. saya justru sering menguji kebersihan rumah makan itu dengan minta ijin ke toilet, soalnya dari toilet ketauan deh semuanya.
    dan beberapa ya nemuin juga, wlo pun warung baksonya di pinggir jalan tp toilet nya yg kecil mungil itu ya bersih hehehe … tapi ada juga yang rumah makannya besar tapi toiletnya? Hmm …. *tebak sendiri aja deh*

  8. aku makan lebih nyaman pake tangan (bukan sendok)
    sebelum makan bisa berkali2 aku cuci tangan..hehe bahkan kalau lagi makan aja kadang aku cuci tanganku terus makan lagi.

    setelah makan wajib buat cuci tangan juga.

  9. saya sendiri tertarik untuk membuka masakan, maklum tangan istri cocok untuk itu apalagi kalau masakan itu dipadu antara masakan Sunda ma Cina ga tahu jadi apa hehe, tapi melihat sekarang prospek makan emang ga akan ada habisnya yang penting masalah selera saja

    terus kalau masalah cuci tangan ya saya masih golongan yang awal dan akhiran dengan cuci tangan mas ๐Ÿ˜€

  10. menurut gua lokasi di perumahan itu lokasi yang bagus untuk bisnis rumah makan. tapi ya tentu harus ditunjang dengan rasa makanan yang enak ya.

    karena gak semua orang bisa masak. atau pun kalo bisa masak pun, pasti once in a while ada kalanya males atau karena alasan lain yang menyebabkan gak bisa masak jadi perlu beli makanan. dan sasarannya ya pasti nyari yang deket rumah karena praktis dan gampang. ๐Ÿ™‚

  11. Cuci tangan itu seribu kali sehari, he..he.. Aku jadi nggak mau beli jajanan dorongan pas liat si pedagang buang air kecil di lahan kosong. Hi ..kan nggak cuci tangan terus mau gitu beli dagangannya?

  12. Asik, saya juga lebih suka masak sendiri ketimbang makan di luar. Masalah kebersihan itu pasti. Tapi saya ada satu lagi soal. Saya lebih suka masak sendiri (meski itu hanya direbus atau dikukus) karena saya tahu bahan makanan apa aja yang saya masukkan. Saya enggan makan di luar karena biasanya terlalu berlemak, terlalu asin, kebanyakan garam, terlalu manis, pakai vetsin (MSG), dsb. Jadi aman kalo saya sendiri yang masak. :mrgreen:

    Well, nggak buat saya. Kalo makan di luar saya pasti cuci tangan dulu. Saya udah biasa mencuci tangan pas pulang ke rumah dan sebelum makan. ๐Ÿ™‚

Tinggalkan Balasan ke monda Batalkan balasan